widgets

Saturday, May 3, 2014

Persiapan UN 2014

Pukul 7.30 keluar rumah diantar beat yang melaju kencang. Kurang lebih 08.00 sampai di SMPN 2 GT melihat siswa dan guru semua sibuk bersih2 lingkungan persiapan UN hari senin besok. Kontak kuambil langsung ambil gambar beberapa kali di tempat berbeda ckrik ckrik...! Langsung menuju rauang guru sambil mengambil gambar diruangan yg kebetualn ada 2 guru yang sedang beraktivitas ga tau apa yang dikerjakan. Untuk mendapatkan informasi yang akurat sayapun minta berkas persiapan UN kepada waka kurikulum. Beberapa data saya ambil gambarnya untuk dokumen, Merasa blm cukup sypun mengajak waka kurikulum untuk melihat kesipan ruang kelas untuk UN dan beberapa tempat saya ambil gambarnya. Alahamdulillah persiapan 80% OK. Tidak lebih dari 20 menit sy sayapun kabur menuju seklah lain.

Tibalah saya di SMP 17 GT suasananya tiadak jauh berbeda dengan sekolah sebelumnya, siswa dan guru sibuk membersihkan lingkungan sekolah. Langkah kaki menuju kantor yang saya jumpai kepala sekolah dan seorang guru sedang duduk santai karena ruangnya sudah sangat rapi. Kuberi salam sambil mengambil gambar 2 kali. Berjabat tangan dengan kepala sekolah sambil menanyakan kabar sang kepala sekolah. Bukan sekedar basa-basi, saya langsung menanyakan beberapa persiapan ADM UN. Kepala sekolahpun minta salah satu guru menunjukkannya. Tanpa sepengetahua saya, kepala sekolah masuk ruangan pengawas UN. Sayapun akhirnya membuntutinya dan wow...! bangkunya belum ditata. Saya minta kasek agar hari ini semua sudah siap. Bergegas ke ruang UN saya menjumpai siswa sedang ngepel ruangan dan teras yang didampingi  Bu guru. Ruangan lain sudah tertata rapi dan bersih.  Akhirnya sayaun mohon pamit, dan melaju kencang...

Tiba di SMPN 3 GT berbarengan kaseknya yang baru dari kantor Disdikbu. Kaseknyapun menyapa, “Baru datang pak?” sebenernya jelas tahu wong datangnya bareng he he. Didamping kasek saya masuk ruang TU yang sedang penuh dengan gutu dan TU mempersiapkan ADM untuk UN.  Ckrik ckrik saya ambil gambar merekan dan beberapa ADM yang telah selesai merekan kerjakan.  Kata kepala sekoalh “ awas ada sidak he he he...dan salah satu guru ada yang nyletuk “datang kok gak ketok2 pintu he he “ dalam hati saya kalau ngetoknya pakai tangan eman-eman tanagnnya pak Anjas...! he he. Tak lama kemudian saya ajak pak anjas untuk memeriksa ruang pengawas dan sudah rapi bahkan saya ambil gambar 3 guru biar narsis dulu xixixi.  Langsung menuju ruang UN, “masih ada beberapa meja yang harus ditata ulang pak Anjas” . Setelah memberikan pengarahan sedikit tentang persiapan langsung pamitan kasek sambil minta minum air kemasan.  Langsung kabur lagi menuju SMP Muh GT.

Tiba di sekolah sunyi dan sepi, saya masuk kantor memberi salam sambil ambil gambar tempat yang sudah tersusun rapi ternyata ada yang menjawab salam seorang bapak guru. Minta data2 beliau tdk tahu akhirnya saya mencari di ruang kelas untuk UN. Di sana saya jumpai seorang laki2 tinggi besar sedang memasang gembok pintu UN. Saya sapa namun sepertinya belum kenal saya, saya permisi untuk ambil gambar ruangan sebelahnya dan kembali lagi ke kantor untuk memastikan kesiapan ADM UN. Tak lama kemudian guru yang di kantor call TU dan selang waktu sebentar beliau dah datang dan menunjukkan semua ADM dan kelengkapan UN. Setelah Ok sayapun permisi melanjutkan perjalanan ke SMPN 3 Negerikaton. 

Lebih kurang pukul 10.30 sampai di tempat, lingkungan sudah bersih dan semua siswa sudah tidak ada di tempat.  Seperti biasanya salam tidak pernah ketinggalan dan disambut beberapa guru yang ada di kantor.  Seperti sekolah lain ADM UN semua saya periksa. Setelah selesai langsung ke ruang UN dan semua sudah tertata rapi. Saat itu ketemu guru bahasa Inggris yang belum pernah ketemu dengan saya kebetulan guru baru dan setiap saya kesekolah beliau preles, baru kali ini ketemu. Saya diajak melihat sebuah rancangan Lab bahasa inggris yang selama ini belum pernah saya temukan. Guru bahasa inggris ini mengatakan bahwa ramuan lab rancangannya ini diilhami ketika beliau di Pare. Ujug2 ada bu guru yang meminta saya kekantor karena dah disiapin hidangan ringan (tapi bukan kapas, bukan gabus he he). Sayapun nurut dan mencicipi  (eh bukan mencicipi tapi melahap ha ha ha) hidangan itu sambil minum teh.  Waka kurikulumpun bertanya beberapa hal  yang tdk terkait dengan UN. Beberapa pengarahan dan materi  saya sampaikan kepada beliau dan saya minta untuk menyiapkan flashdrive untuk menyimpannya. Saat sedang sharing datang seseorang yang umurnya kira-kira dah 50 th datang dan memberi salam, dikira saya kepala sekolahnya ha ha ha. Saya jawab ada apa pak sambil menengok ternyata saya sering ketemu beliau di beberapa sekolah lain waktu lalu.  Melihat saya bukan kepal sekolahnya beliau menemui waka humas, ga tau apa yang dibicarakan tapi terdengan lirih “maaf pak kami tidak punya kebijakan mengeluarkan uang, dan bla bla bla” dalam hati saya “Bukanya membantu malah....!”. Merasa sudah cukup sayapun pamitan dan saat pulang berbarengan tapu bapak-bapak tadi. Saat itu terjadi sesuatu ya....! gimana gitu, jadi gak enak. Beat sudah tidak bisa direm langsung melaju kencang menuju sekolah negeri yang lain.

Tiba di sana sudah sepi sekali tapi bukan salah mereka. Ada seorang laki2 yang sedang ngepel teras kantor dan saya memberikan salam meskipun dijawabnya “kecut” munkin saya dikira seperti orang yang datang di SMPN 3 tadi karena jaket dan helm saya belum saya lepas. Setelah helm saya lepas saya masuk kantor tanpa melepas jaket. Saya menanyakan beberapa persiapan UN dan dijawabnya dia kurang mengerti dan suruh bertanya kepada bapak2  di atas paroh baya.  Saking seringanya saya ke sana he he he, bapak ini tidak mengenal saya yang memang selam ini belum pernah ngobrol sama beliau. Saya minta dibukanan pintu ruangan UN dan saya ambil gambar. Tak lama kemudia saya call salah satu eh salah dua guru di sekolah itu dan memberikan pengarahan agar segera di atur mejanya sesuai dengan yang saya sarankan. Sambil guyonan saya tunggu info untuk merapikan ruangan. Sayapun melanjutkan ke SMPIT.

Tiba disana ramai anak pondok tapi tidak ketemu guru, akhirnya salah satu ustadnya menemui saya. Saya tanyakan ADM UN tidak tahu, saya call kaseknya tidak diangkat. Saya minta diantar masuk ruangan UN di lantai 2 alhamdulillah sudah siap semua. Ustadpun mengantarkan saya ke pondok putri untuk melihat persiapan UN di sana. Tiba di sana rasanya ga enak karena yang kelihatan Cuma santri putri semua (ya namanya  pondok putri he he).  Selesai memeriksa ruangan akhirnya saya pulang karena tidak ketemu guru ataupun kasek.  Saat dzuhurpun telah tiba dengan ditandai kumandang azan di setiap masjid.